MAKALAH PERBEDAAN ISTILAH EVALUASI, ASESMEN, PENGUKURAN DAN TES
Dosen pendamping : Nyamik rahayu sesanti, S. Pd
Oleh
:
Aji santoso (120401060175)
Ahmad yasir (120401060199)
Ajisudrajat (120401060207)
UNIVERSITAS
KANJURUHAN MALANG
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2014
EVALUASI, ASESMEN,
PENGUKURAN DAN TES
A. Definisi Evaluasi
ü Evaluasi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan
informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan
(Mehrens & Lehmann, 1978:5).
ü Komite Studi Nasional tentang evaluasi (National Study Committee on
Evaluation) dari UCLA (Stark & Thomas, 1994: 12).
ü Evaluasi merupakan suatu proses atau kegiatan pemilihan, pengumpulan,
analisis, dan penyajian informasi yang dapat digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan serta penyusunan program selanjutnya.Evaluasi adalah
proses membuat judgment untuk memutuskan tentang manfaat pendekatan tertentu
atau hasil pekerjaan siswa (Richard I. Arends, 2008: 217).
ü Evaluasi merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk
mengumpulkan, mendeskripsikan, menginterpretasikan, dan menyajikan informasi
tentang suatu program untuk dapat digunakan sebagai dasar membuat keputusan,
menyusun kebijakan maupun menyusun program selanjutnya (S. Eko Putro Widoyoko,
2012: 6).
B. Definisi Asesmen
ü Asesmen adalah proses mengumpulkan informasi tentang siswa dan kelas untuk
maksud-maksud pengambilan keputusan instruksional (Richard I. Arends, 2008:
217).
ü Asesmen berarti proses pengumpulan informasi. Untuk guru, asesmen dilakukan
sebagai tujuan memutuskan keterampilan mengajar (James A. Poteet, 1987, 6).
ü Asesmen adalah proses pengumpulan informasi dengan mempergunakan alat dan
teknik yang sesuai, untuk membuat keputusan pendidikan berkenaan dengan
penempatan dan program pendidikan bagi siswa tertentu (Djadja Rahardja).
ü Asesmen atau penilaian diartikan sebagai kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran
berdasarkan kriteria maupun aturan-aturan tertentu (S. Eko Putro Widoyoko,
2012: 3).
C. Deinisi Pengukuran
ü Pengukuran merupakan proses yang mendeskripsikan performance siswa dengan
menggunakan suatu skala kuantitatif (system angka) sedemikian rupa sehingga
sifat kualitatif dari performance siswa tersebut dinyatakan dengan angka-angka
(Alwasilah et al.1996).
ü pengukuran sifat suatu objek adalah suatu kegiatan menentukan kuantitas
suatu objek melalui aturan-aturan tertentu sehingga kuantitas yang diperoleh
benar-benar mewakili sifat dari suatu objek yang dimaksud (Ign. Masidjo 1995:
14).
ü pengukuran adalah proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris(Cangelosi
1991).
ü pengukuran bisa diartikan sebagai proses memasangkan fakta-fakta suatu
objek dengan fakta-fakta satuan tertentu (Djaali & Pudji Muljono, 2007).
ü Pengukuran dapat diartikan dengan kegiatan untuk mengukur sesuatu. Pada
hakekatnya, kegiatan ini adalah membandingkan sesuatu dengan atau sesuatu yang
lain (Anas Sudijono, 1996: 3).
D. Definisi Tes
ü Tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang
secara tidak langsung, yaitu melalui respons seseorang terhadap stimulus atau
pertanyaan (Djemari Mardapi, 2008: 67).
ü Tes adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui
atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah
ditentukan (Suharsimi Arikunto, 2011, 53).
ü Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk
mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek (S. Eko Putro Widoyoko, 2012:
2).
Hasil dari tes tersebut
berupa pengukuran dan umumnya mendapatkan informasi secara kuantitatif.
Informasi kuantitatif diolah kembali untuk penilaian atau asesmen. Umumnya
informasi hasil dari asesmen bersifat kualitatif atau deskripsi mengenai objek
yang di asesmen. Dan dari hasil asesmen akan ada suatu keputusan untuk evaluasi
objek berdasarkan tujuan yang telah difokuskan.
Antara asesmen dan
evaluasi memiliki persamaan dan perbedaan. Disebutkan bahwa keduanya mempunyai
pengertian untuk membuat keputusan dan menilai suatu objek. Dan alat yang
digunakan untuk mengumpulkan informasi pada keduannya dapat berupa tes.
Sedangkan perbedaannya terletak pada ruang lingkup pelaksanaannya. Ruang
lingkup asesmen lebih sempit dan biasanya hanya terbatas pada salah satu
komponen atau aspek, seperti prestasi belajar murid. Sedangkan ruang lingkup
evaluasi lebih luas, mencakup semua komponen dalam suatu sistem, seperti sistem
pendidikan, sistem kurikulum dan sistem pembelajaran (Zainal Arifin, 2012: 7).
Selain perbedaan pada ruang lingkup antara asesmen dan evaluasi. Ada pula
perbedaan antara keduanya dalam pelaksanaan penilaiannya. Pada asesmen
pelaksanaan penilaian biasanya dilakukan dalam konteks internal, dan untuk
evaluasi pelaksanaannya tidak hanya pihak internal tetapi juga pihak eksternal
(Zainal Arifin, 2012: 7, 8). Contoh pelaksanaan asesmen seperti seorang guru
menilai prestasi belajar pada pelajaran tertentu, guru tersebut adalah orang
atau pihak internal yang menjadi bagian dalam proses pembelajaran yang
bersangkutan. Dan contoh untuk pelaksanaan evaluasi, seperti konsultan
mengevaluasi program atau kurikulum.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal (2012). Evaluasi
Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Purwanto, M. Ngalim (2009). Prinsip-Prinsip
dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Suwandi, Sarwiji (2010). Model
Asesmen dalam Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.
Widoyoko, S. Eko Putro (2012). Evaluasi Program Pembelajaran.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dikutip dari :
http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2014/02/pengertian-evaluasi-pengertian-penilaian-pengertian-pengukuran.html
HASIL
DISKUSI DAN KESIMPULAN
Pertanyaan :
1)
(agustinus taru bili) Apa
contoh asesmen dalam mengumpulkan informasi tentang siswa untuk maksud
pengambilan keputusan instruksional ?
2)
(ika nur hasanah) Bagaimana
cara mengukur peerforma siswa dan unsur-unsur apa yang perlu diperhatikan ?
3) (roswita) maksud dan kesimpulan dari evaluasi, asesmen, pengukuran dan tes
?
Pembahasan :
1) Maksud pengambilan keputusan instruksional untuk mengambil keputusan
berkaitan dengan proses pembelajaran, misalnya dengan tes tertulis, tes
wawancara.
2)
Cara mengukur performa
siswa dengan caramengumpulkan data:
ü Keaktifan siswa dalam kelas
ü Penguasaan materi pembelajaran
ü Mampu bekerjasama dalam kelompok
ü Mampu mempresentasikan
Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam pengukuran :
ü Obyek (siswa)
ü Alat standar pengukuran
ü Standar kompetensi
3)
Maksud dan kesimpulan :
ü evaluasi adalah keseluruhan proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk
membuat keputusan program berdasarkan sajian informasi yang telah terkumpul.
Dengan demikian evaluasi tersebut merupakan proses yang sengaja direncanakan
untuk memperoleh informasi atau data yang kemudian dicoba membuat keputusan.
ü asesmen adalah proses mengumpulkan
informasi tentang objek (murid) dengan menggunakan alat dan teknik yang sesuai
untuk membuat penilaian atau keputusan mengenai objek tersebut.
ü pengukuran adalah suatu kegiatan
yang dilakukan untuk menentukan fakta kuantitatif dengan membandingkan sesuatu
dengan satuan ukuran yang disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu sesuai
dengan objek yang akan diukur.
ü tes adalah suatu cara atau alat (instrumen) dan teknik yang digunakan untuk
mendapatkan informasi objek (murid) yang berbentuk suatu tugas dengan aturan
tertentu. Maka dari definisi tes tersebut fungsi dari tes adalah sebagai alat
ukur dan pengumpul informasi untuk asesmen dan evaluasi.
Secara garis besar dapat didefinisikan :
ü evaluasi adalah sistem standarisasi dalam bentuk rekomendasi/instruksi
ü asesmen adalah kegiatan mengumpulkan data yang telah
terstandarisasi sebagai referensi evaluasi
ü pengukuran adalah proses menentukan nilai dengan kuantitas dalam
bentuk angka/huruf
ü tes adalah alat ukur dan
pengumpul informasi untuk asesmen dan evaluasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar